ALUMNI PFPM ANGKATAN III

Sabtu, 27 Desember 2008

Foto Kunjungan PFPM 3 ke peternakan Kambing


Serah terima tanggung jawab dari Kak Ria, ke Hadi Mainur.
Selamat bertugas yach...





foto bareng sebelum meninggalkan petenerkan. ditunggu klo dah beranak kami kan ngumpul lagi..heeeheee..
(mo enaknya aja :D)

Kamis, 13 November 2008

Hasil Pertemuan Tindak Lanjut Peternakan Kambing Alumni PFPM3

Sebelumnya maaf kawan, Pera lama tak mengupdate data kegiatan kita.
Banyak perubahan yang terjadi. Dalam posting kali ini terdiri dari 2 kegiatan pertemuan Alumni PFPM 3.

Kegiatan Pertama adalah tertanggal 5 Oktober 2008, dirumah saya sendiri, Peranita Sagala.
Pertemuan ini mengeksplorasi keinginan kawan-kawan akan tindak lanjut peternakan kita yang sudah saatnya di jual. Pertemuan ini tidak bisa mengambil keputusan penting terkait dengan kelanjtuan peternakan, karena Ketua kita kak Ria Rosa tidak bisa hadir, juga Bang Irwanto yang menjadi teknis pelaksana peternakan tersebut juga tidak bisa hadir. Yang hadir di pertemuan ini adalah: Julika, Hadi, bu Gini, Herman, Pinda & juniwan beserta pasangannya, serta Somal.

Berhubung persoalan tindak lanjut peternakan ini harus segera di sikapi maka kita yang hadir saat itu sepakat untuk berkumpul lagi pada tanggal 19 Oktober 2008 dan melihat langsung perkembangan ternak kita di Tandem Hilir Langkat, Rumah Bang Irwanto.
Pinda dan Juniwan minta ijin tak dapat hadir berhubung tugas di luar kota Medan sudah memanggil.

Maka diadakanlah pertemuan kedua pada tanggal 19 Oktober 2008. Bertitik kumpul di rumah Peranita Sagala, dengan mobil kijang pinjaman, akhirnya sukses sampai di Tandem Hilir pukul 12.00 lewat sedikit, Rumah Bang Irwanto. Sambil menunggu selama 3 jam menanti kepulangan Bang Irwanto dari rapat partainya, Kami pun bergosip ria karena Somal yang nyasar entah kemana di tengah perkebunan antara tangkahan sampai tandem hilir. Lelah menebak-nebak sementara Somal tak jelasnya juga batang hidungnya, kami pun membuat kesibukan masing-masing. Herman dan Julika melepaskan uneg-uneg masa kecil mereka bersama anak Bang Irwanto yang lucu. Sementara Pera dengan sukses pula tertidur lelap di teras Rumah Bang Irwanto, penat karena ulah Hadi (sang sopir) membawa mobil yang pura2 lupa letak rem dan klakson mobilnyanya. Kak Ria, fara dan Hadi juga tertidur, mungkin sama lelahnya juga. Tempe goreng yang di sediakan, dan seceret marquisa dingin menjadi penghibur menanti bang Irwanto.
Pukul 15.00 lewat sedikit, tak lama setelah Somal muncul dari petualangan tersesatnya, akhirnya kami bertemu dengan bang Irwanto. Eits..Bang Rasun pun ikut hadir. Maka mulailah Bang Irawanto menyampaikan suka dukanya berternak kambing PFPM3.

Berikut ringkasannya:

Kambing kita berjenis domba dan jantan semua seyogyanya berjumlah 8 namun ternyata bang Irwanto sedikit bermasalah dengan pemasok kambing. Maka, saat pertemuan berlangsung yang ada adalah 7 ekor kambing yang sehat. Bang Irwanto tetap berjanji akan menyelesaikan persoalan kambing seekor yang hilang tersebut.

Kambing tersebut akan berdaya jual sebesar Rp.6.000.000,- pada bulan haji nanti. Jika di kurangi dengan biaya pakannya selama setahun yaitu sebesar Rp.1.000.000,- serta dengan modal (secara kasar) Rp. 3.000.000,- maka keuntungan bersih dari peternakan kita adalah sebesar Rp. 2.000.000,-.

Demi melihat keuntungan ini, ternyata tak ada satu pun pemegang saham ternak yang hadir saat itu yang mengusulkan untuk menghentikan peternakan kita. Ada mengusulkan untuk melanjutkan ternak kambing yang dapat dikembangbiakkan, ada pula yang mengusulkan untuk mengusulkan mengganti dengan ternak lembu.

Awalnya ada nada keberatan dari bang Irwanto sebagai pelaksana peternakan. Namun kemudian kita membahas sistem yang akan diberlakukan pada peternakan selanjutnya, Bang Irwanto pun menyepakati untuk tetap menjadi pelaksana teknis peternakan kambing periode ke II.

Sistem yang disepakati tersebut sebagai berikut:

1. Ternak yang akan di kembang biakkan adalah KAMBING.
Pertimbangannya (informasi Bang Irwanto) :
- Kambing tidak mudah terkena penyakit
- Cenderung mudah di jaga, karena jika dicuri, kambing lebih ribut dari pada lembu.
- Kehilangan kambing lebih rendah resiko kerugian materialnya dari pada lembu karena harganya lebih murah.

2. Ada sistem bagi hasil kepada pelaksana teknis
Sistem yang digunakan adalah sistem belah anak kambing. Sistem ini adalah kebiasaaan yang digunakan di masyarakat sekitar. Aturan mainnya adalah: Anak kambing hasil dari perkembang biakan akan di bagi 2 antara penjaga (pelaksana teknis/bang Irwanto) dengan pemilik saham (alumni pfpm3).

3. Dengan hasil penjualan peternakan kambing tahap I (satu) ini, maka di harapkan jumlah kambing yang akan di kembang biakkan sejumlah 10 (sepuluh) ekor BETINA. Kambing betina ini akan dikawinkan dengan kambing jantan milik bang Irwanto.

Setelah persoalan teknis peternakan kita selesai, kak Ria pun menyatakan keterbatasannya sebagai ketua pfpm 3 karena kesibukannya dan jarak tempat tinggalnya yang di Dairi. Kak Ria juga menganggap persoalan Bowo yang berada di Jawa harus segera di selesaikan. Maka Kak Ria mengusulkan untuk mengganti posisi ketua dan bendahara alumni pfpm 3.

Setelah ditimbang-timbang dan dimintai kesediaannya, maka berikut pengurus alumni pfpm 3 yang baru:

1. Hadi sebagai Ketua
Beliau dianggap cukup aktif dan peduli pada kesinambungan pfpm3, punya jiwa wirausaha dan domisili di Medan, cukup dekat untuk memantau ke tandem hilir.

2. Julika sebagai Bendahara
Terpilih karena dianggap aktif, layak dan domisili di Medan.

Untuk hal lainnya tidak berubah.
Pera tetap sebagai penanggung jawab informasi.
Bang Irwanto sebagai pelaksana teknis peternakan.

Untuk memperlancar aktifitas pertemuan alumni pfpm 3, maka dari hasil penjualan ternak tahap I akan di alihkan sebesar 10% untuk biaya transportasi (ke peternakan) dan komunikasi kita selajutnya.
Tentunya dana tersebut akan di kelola oleh pengurus


Demikian teman, hasil pertemuan alumni pfpm 3. Sesuai dengan pernyataan kawan-kawan yang tak dapat hadir di pertemuan ini : bahwa tetap akan menyepakati semua keputusan pertemuan ini, maka di harapkan selalu dan selalu, partisipasinya di aktifitas alumni pfpm 3 selanjutnya.

Jika masih membingungkan, kawan2 tahu harus bertanya kepada siapa.

Salam pemberdayaan.

Peranita Sagala

Minggu, 18 Mei 2008

PRA & PAR

Masih ingat ketika pelatihan PFPM, peserta sangat kecewa di sessi Analisis Sosial?
Pasalnya fasilitator cuma menawarkan analisis SWOT, sementara peserta (di provokatori saya sendiri :D ) menuntut 4 jenis analisis sosial yang berbeda.
Mas Paijo pun mengeluarkan pundi-pundi ilmunya, menambahkan jenis analisis lainnya yaitu PRA dan PAR.
Meski sudah sedikit terpuaskan oleh Grandma Fasilitator alias bu Emi....kebetulan aku menemukan sumber tertulisnya dari buku:

" Bagaimana Melakukan Penelitian Berbasis Aksi dengan Pekerja Anak
dan Anak yang dilacurkan", diterbitkan oleh UNICEF.


Ulasannya terdapat di halaman 15-16. Aku ringkas dengan versiku seperti di bawah ini:

PRA
  1. Singkatan dari Participatory Rural Appraisal = Penilaian Pedesaan Partisipatoris
  2. Metode visal / kualitatif/ partispatoris
  3. Mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan kreatifitas untuk menganalisa dan merencanakan
  4. Mengakomodasi Hak Asasi Manusia
  5. Peneliti dan partisipan penelitian/masyarakat adalah setara.
  6. Pendekatan pengambilan data denga PAR
PAR
  1. Singkatan dari Participatory Action Research = Penelitian tindakan Partisipatoris
  2. Tujuan penelitian : mengembangkan aksi/tindakan (program) untuk meningkatkan kalitas kehidupan masyarakat
  3. Yaitu pendekatan dalam pengambilan data dimana :
  • Peneliti bertindak sebagai fasilitator yang memudahakan partisipan menyatakan pandangannya sendiri dan merumuskan analisanya sendiri
  • Peran peneliti adalah membangu kepercayaan, mendengarkan, memberikan dukungan, dan memberikan kepercayaan pada partisipan.
Catatan penting:
  • PRA dan PAR diasosiasikan dengan data DESKRIPTIF bukan data numerik.
  • Laporan berupa deskripsi, studi kasus, kuotasi partisipan.
  • Memberikan penjelasan secara mendasar dan lengkap menyangkut kajian tertentu.
  • kajian bersifat spesifik

PRA & PAR

Masih ingat ketika pelatihan PFPM, peserta sangat kecewa di sessi Analisis Sosial?
Pasalnya fasilitator cuma menawarkan analisis SWOT, sementara peserta (di provokatori saya sendiri :D ) menuntut 4 jenis analisis sosial yang berbeda.
Mas Paijo pun mengeluarkan pundi-pundi ilmunya, menambahkan jenis analisis lainnya yaitu PRA dan PAR.
Meski sudah sedikit terpuaskan oleh Grandma Fasilitator alias bu Emi....kebetulan aku menemukan sumber tertulisnya dari buku:

" Bagaimana Melakukan Penelitian Berbasis Aksi dengan Pekerja Anak
dan Anak yang dilacurkan", diterbitkan oleh UNICEF.


Ulasannya terdapat di halaman 15-16. Aku ringkas dengan versiku seperti di bawah ini:

PRA
  1. Singkatan dari Participatory Rural Appraisal = Penilaian Pedesaan Partisipatoris
  2. Metode visal / kualitatif/ partispatoris
  3. Mengasumsikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan kreatifitas untuk menganalisa dan merencanakan
  4. Mengakomodasi Hak Asasi Manusia
  5. Peneliti dan partisipan penelitian/masyarakat adalah setara.
  6. Pendekatan pengambilan data denga PAR
PAR
  1. Singkatan dari Participatory Action Research = Penelitian tindakan Partisipatoris
  2. Tujuan penelitian : mengembangkan aksi/tindakan (program) untuk meningkatkan kalitas kehidupan masyarakat
  3. Yaitu pendekatan dalam pengambilan data dimana :
  • Peneliti bertindak sebagai fasilitator yang memudahakan partisipan menyatakan pandangannya sendiri dan merumuskan analisanya sendiri
  • Peran peneliti adalah membangu kepercayaan, mendengarkan, memberikan dukungan, dan memberikan kepercayaan pada partisipan.
Catatan penting:
  • PRA dan PAR diasosiasikan dengan data DESKRIPTIF bukan data numerik.
  • Laporan berupa deskripsi, studi kasus, kuotasi partisipan.
  • Memberikan penjelasan secara mendasar dan lengkap menyangkut kajian tertentu.
  • kajian bersifat spesifik

Senin, 03 Maret 2008

Resepsi Pernikahan Leili & Enda

Aloooo...Friends
Kita ngumpul lagi di acara resepsi pernikahan Leili di Kp. Durian
Gak serame di tempat Bu Gini kemarin tapi tetap aja heboh.Salah satunya Tonggima tuh...Kami dah nungguin sampai satu jam, karena Tonggima bilang lagi di jalan, eh rupanya entah di jalan mana...
payah deh

O Ya...Leili, bakal tinggal di Panyabungan sono loh...
asyik juga ya...Ntar klo kita ke Panyabungan bisa donk singgah klo lagi kepengen holat. :)

liat deh foto -foto selebritis yang datang di resepsi Leili


Lo? pengantennya ko sembunyi gitu ya?

eh..bukannya pengantinya ding...tapi calon penganten heheheeh


Akhirnya pengantennya selesai dandan juga....padahal Suami Kak Ria dah terkantuk-kantuk menunggu kesempatan jadi fotografer kita lo



Mana lebih cakep? pengantennya ato cewek2 ini? :D
Julika : "Doa'in menular ke aku ya..."

Senin, 18 Februari 2008

Undangan

Picture Captions
[Caption.iT - Picture Captions]

Leili Auliani Daulay & Enda Mora Lubis

Hari : Minggu
Tanggal : 2 Maret 2008
Alamat : Jl. Zein Hamid no. 5 kedai Durian, Medan Johor, Medan

"Selamat menempuh hidup baru"

Rabu, 06 Februari 2008

Nonton wayang di Kampung Bu Gini

Akhirnya PFPM III ngumpul juga di Kampung Dalu XB tempat Bu Gini tinggal.
Katanya sih..pengen nonton Wayang Kulit bertepatan acara bersih desa 1 suro di desa itu, tapi sebenarnya itu cuma dalih. Sebenarnya kita semua Kangeeeen.....

bersama anak taman baca usai mentas di teras rumah bu Gini

Gak disangka banyak juga yang datang, padahal yang konfirmasi Ok cuma 6 orang, ternyata Kak Ria menyempatkan diri, Udin "sekdes" dari ranto juga datang (padahal aku salah kirim sms ke Udin, kukira dia di medan hehehe..). Lia "buk sekdes" datang juga, ada juga Hadi, Tonggima, Herman, dan Somal.
Acara Wayang, dibuka dengan doa dan makan bersama, PFPM III cuma numpang makan malam di sini, heheheeh


Bu Gini senang sekali.
Meski rencana awalnya datang untuk nonton wayang, tapi ternyata lebih asyik nonton anak-anak taman baca yang tidak diijinkan tampil oleh kepala desanya. Kasihan juga, anak-anak sendiri kok gak dikasih kesempatan buat unjuk gigi, padahal...bagus-bagus lho..mereka menarikan tarian khas daerah dalu XB. kabarnya ada sekitar 20 jenis tarian, namun yang bisa ditarikan baru 18 jenis. (kukira ini tarian jawa, karena mayoritas penduduk jawa, ternyata ini kreasi rakyat...menarik bukan?)
Malamnya kami bernostalgia di rumah Bu Gini. Dia senang sekali. Masih ingat "parfum Gini?". Hahahaah..masih juga lucu!.
Bu Gini bilang, " Ntar jika Saya ngadain pesta, saya berharap ada acara seperti acara penutupan kita yang lucu itu".
" Tenang Bu...Herman dengan tim cheerladiesnya akan siap sedia..heheeheh".









Sebelum pulang singgah dulu di taman baca. Coba perhatikan baik-baik..siapa yang belum mandi? :)

Kamis, 10 Januari 2008

Peternakan Kambing PFPM III

Teman-teman, berikut adalah liputan dari peternakan kambing kita di Langkat, hasil dari kunjungan tanggal 6 januari lalu. Foto dan laporan di kerjakan oleh Bowo. Di tunggu tanggapannya yah...


kandang kambing

4 ekor kambing kita :)




laporan keuangan



Daftar peserta PFPM III yang menanam modal untuk usaha kambing

Rabu, 02 Januari 2008

Semangat Baru di Awal Tahun 2008

Bu Gini memang peserta PFPM yang paling semangat. Pasca pelatihan, Bu Gini mensosialisasikan manfaat Credit Union ke ibu-ibu PKK di desa Dalu X B Tanjung Morawa.
Rabu, 2 januari lalu, terbentuk Koperasi Simpan Pinjam dalu X B. Ibu Sis, terpilih jadi ketuanya. Penasehatnya Pak Ngadim, seorang warga yang sudah terbiasa mengelola koperasi.
Meskipun masih banyak yang kebingungan bagaimana teknis berkoperasi, tapi para pengurus tetap semangat. Nanti ajarin kami lebih dalam ya dik...pinta Bu Sis kepada kami.


Ibu Kepala Desa, sekretaris, Mbak Puji dan Bu Gini sedang memfasilitasi terbentuknya Koperasi

para peserta rapat ibu-ibu PKK
yang kemudian sepakat menjadi anggota koperasi simpan pinjam

Pulang dari pertemuan di balai desa, singgah sebentar ke Taman baca yang Apik..tenan.


Saluuut...bravoo....untuk Ibu Gini...
Semangat!!!!

kawan-kawan lain mana?
Oya...ibu ngundang nonton wayang sekira tanggal 20 Januari 2008 nanti...semalam suntuk...
Berminat????


Selamat Tahun Baru 2008